Struktur dan Fungsi Jaringan pada hewan


Sel hewan memiliki struktur jaringan yang berbeda dengan sel tumbuhan. Oleh karena itu, kedua mahluk hidup  ini mempunyai jaringan yang berbeda.
Pada hewan Vertebrata dan manusia, jaringan dapat dikelompokan menjadi jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1.    Jaringan Embrional
Jaringan Embrional (jaringan meristematis) merupakan jaringan muda yang sel-sel nya selalu mengadakan pembelahan. Jaringan embrional merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tubuh manusia dan hewan Vertebrata, jaringan embrional hanya terdapat pada bagian tertentu, misalnya pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sum-sum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
2.    Jaringan Epitel
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan sebagai berikut.
a.    Epitel piph selapis, fungsinya terkait dengan proses difusi, osmosis, sekreasi, dan filtrasi atau penyaringan. Lokasi: terdapat pada pembulih darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsul Bowman pada ginjal, pembulih darah kapiler, selaput pembungkus jantung, dan selaput perut.
b.    Epitel pipih berlapis, fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan. Lokasi: terdapat pada ringga mulut, rongga hidung, esophagus, dan vagina.
c.    Epitel kubud selapis, berfungsi untuk sekresi dan pelindung. Lokasi: terdapat pada lensa mata, permukaan ovarium atau indung telur, dan saluran nefron ginjal.
d.    Epitel kubus berlapis, fungsinya sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan, sekresi dan absorpsi. Lokasi: terdapat pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
e.    Epitel silindris selapis, fungsinya untuk penyerapan sari-sari makanan pada usus halus, absorpsi, proteksi,  dan untuk sekresi sebagai sel kelenjar. Lokasi: terdapat pada permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar percernaan, dan sel piala pada saluran pencernaan.
f.     Epitel silindris selapis bersilia, fungsunya sebagai lapisan pelindung atau proteksi, penghasil mucus (lendir) atau sekresi, tempat difusi atau absorpsi zat, serta melicinkan. Lokasi: dinding dalam rongga hidung, saluran trakea, bronki, dan lapisan sebelah dalam saluran rahim.
g.    Epitel silindris berlapis, fungsinya sebagai pelindung dan sekresi. Lokasi: terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, ureta, serta permukaan alat tubuh yang basah.
h.   Epitel silindris berlapis semu, fungsinya berhubungan dengan lokasi proteksi atau perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Lokasi: terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran refroduksi jantan, dan saluran pernapasan.
i.     Epitel transisional, merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah seiring dengan berjalannya fungsinya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membran dasarnya tidak jelas. Lokasi: terdapat pada ureter, uretra, dan kandung kemih.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel di bedakan sebagai berikut.
a.    Epitel Penutup
1.    Terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, dan melapisi rongga tubuh, misalnya dinding sebelah dalam dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah.
2.    Fungsinya melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
b.    Epitel Kelenjar
Berdasarkan tipenya, jaringan epitel kelenjar dapat dibedakan sebagai berikut.
1.    Kelenjar tubular, contoh: kelenjar Lieberkuhn pada dinding usus Vertebrata.
2.    Kelenjar tubular melingkar, contoh: kelenjar keringat.
3.    Kelenjar tubular majemuk, contoh: kelenjar ludah dan Brunner pada usus Mammalia.
4.    Kelenjar tubular bercabang, contoh: kelenjar fundus pada dinding lambung.
5.    Kelenjar alveolar sederhana, contoh: kelenjar mucus pada kulit katak.




3.    Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi system organ.
a.    Struktur Jaringan Ikat.
1.    Matriks, tersusun dari sebagai berikut.
a.    Serabut jaringan ikat teridiri dari serabut kolagen/serabut putih (daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi), serabut elastis/serabut kuning ( daya elastisitas tinggi), dan serabut retikuler (daya elastisitas rendah)
b.    Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
2.    Sel-sel jaringan ikat, diantaranya adalah fibroblast, makrofag, sel tiang (mast cell), sel lemak, dan sel-sel darah putih.

b.    Macam-macam jaringan ikat
1.    Jaringan Ikat Biasa
a.    Jaringan Ikat Longgar
1.    Cirri-ciri: susunan serat-seratnya longgar, matriks mengandung serabut kolagen dan elastin.
2.    Fungsi: member bentuk organ dalam; menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain.
3.    Letaknya dibawah kulit, sekitar [embuluh darah dan saraf, srta organ-organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (jaringan adiposa).
b.    Jaringan ikat Padat
1.    Cirri-ciri: susunan serat-seratnya padat, matrisnya tersusun dari serabut kolagen yang padat, bersifat fleksibel tetapi tidak elastis.
2.    Fungsi: menghubungkan berbagai organ tubuh, member sokongan, dan melindungi organ tubuh.
3.    Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligament, dan tendon. Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligament adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang.
2.    Jaringan Ikat dengan Sipat Khusus
a.    Jaringan Tulang Rawan (Kartigalo)
Jaringan tulang rawan teridri dari sel-sel yang banyak mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Pada orng dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel tulang rawan (kondrosit). Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut.
1.    Kartigalo hialin: matriknya bening kebiruan, memiliki serabut kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman  halus dan rapat, contohnya pada ujung tulang keras, cakra efisipis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus).
2.    Kartigalo fibrosa: matriksnya gelap dan keruh, mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, contohnya pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis dan perlekatan ligament.
3.    Kartigalo elastis: matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan, mengandung serabut elastin dan serabut kolagen, contohnya epiglottis, daun telinga, pembuluh Eustachius, dan bronkiolus.
b.    Jaringan Tulang (Osteon)
Jaringan tulang tersusun dari matriks dan sel-sel tulang (osteosit). Matriks penyusun tulang terdiri dari kolagen dan garam mineral terutama zat kapur ( CaCO3). Sehingga bersifat lebih keras daripada tulang rawan. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Jaringan tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, pelindung organ-organ dalam, dan sebagai alat gerak.
Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1.    Jaringan tulang spons ( bunga karang), apabila susunan matriksya berongga, tidak terdapat system Havers, tetapi hanya tersusun dari trabekula.
2.    Jaringan tulang keras (kompak), apabila susunan matriksnya rapat, terdapat system Havers. System Havers merupakan unit penyusun tulang yang terdiri dari lamella-lemela yang tersusun melingkari suatu saluran, yang tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah inilah yang menyuplai makanan pada sel-sel tulang.
c.    Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan ikat istimewa karena  sifat dan kondisi fisik darah berbeda dengan jaringan ikat lainnya yaitu berupa cairan. Fungsi jaringan darah adalah untuk pengangkutan O2 dan CO2, sari-sari makanan, hormone, sisa metabolism, dan alat pertahanan tubuh. Komponen utama jaringan darah adalah sebagai berikut.
1.    Plasma darah, merupakan bagian darah yang berisi air, zat makanan, hormone, dan sisa-sisa metabilosme.
2.    Sel-sel darah, terdiri dari sebagai berikut.
a.    Eritrosit (sel darah merah)
b.    Leukosit (sel darah putih), dibedakan menjadi sebagai berikut.
-          Granulosit (bergranula), teridri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.
-          Agranulosit (tak bergranula), terdiri dari limfosit dan monosit.
c.    Trombosit (keping darah)
d.    Jaringan Limpa atau Getah Bening
Limfa adalah cairan yang mengandung air, glukosa, lemak, dan garam. Asal jaringan limfa adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Sel-sel limfa berupa limfosit dan granulosit. Jaringan limfa menyebar keseluruh tubuh melalui pembuluh limfa. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dan jaringan ke system peredaran darah.

4.    Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot yang memanjang dan mengandung seraut-serabur halus, disebut myofibril sehingga memungkinkan otot berkontraksi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
a.    Jaringan otot polos (visceral), cirri-ciri selnya berbentuk gelendong dengan satu inti sel di tengah-tengan; bekerja tidak dibawah kehendak (otot involunter) karena selnya dipersarafi oleh sistem saraf otonom; rekasi terhadap rangsangan lambat tetapi tidak mudah lelah; dan letaknya pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran darah, kandung kemih, serta organ reproduksi.
b.    Jaringan otot lurik (otot rangka), cirri-ciri: sel-sel berbentuk silinder panjang dan tidak bercabang; inti banyak di tepi, bergaris-garis; bekerja di bawah kehendak atau kesadaran sehingga disebut otot volunteer, reaksi Sel hewan memiliki struktur jaringan yang berbeda dengan sel tumbuhan. Oleh karena itu, kedua mahluk hidup  ini mempunyai jaringan yang berbeda.
Pada hewan Vertebrata dan manusia, jaringan dapat dikelompokan menjadi jaringan embrional, jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
1.    Jaringan Embrional
Jaringan Embrional (jaringan meristematis) merupakan jaringan muda yang sel-sel nya selalu mengadakan pembelahan. Jaringan embrional merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada tubuh manusia dan hewan Vertebrata, jaringan embrional hanya terdapat pada bagian tertentu, misalnya pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sum-sum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.
2.    Jaringan Epitel
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan sebagai berikut.
a.    Epitel piph selapis, fungsinya terkait dengan proses difusi, osmosis, sekreasi, dan filtrasi atau penyaringan. Lokasi: terdapat pada pembulih darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsul Bowman pada ginjal, pembulih darah kapiler, selaput pembungkus jantung, dan selaput perut.
b.    Epitel pipih berlapis, fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan. Lokasi: terdapat pada ringga mulut, rongga hidung, esophagus, dan vagina.
c.    Epitel kubud selapis, berfungsi untuk sekresi dan pelindung. Lokasi: terdapat pada lensa mata, permukaan ovarium atau indung telur, dan saluran nefron ginjal.
d.    Epitel kubus berlapis, fungsinya sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan, sekresi dan absorpsi. Lokasi: terdapat pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
e.    Epitel silindris selapis, fungsinya untuk penyerapan sari-sari makanan pada usus halus, absorpsi, proteksi,  dan untuk sekresi sebagai sel kelenjar. Lokasi: terdapat pada permukaan dalam lambung, jojot usus, kelenjar percernaan, dan sel piala pada saluran pencernaan.
f.     Epitel silindris selapis bersilia, fungsunya sebagai lapisan pelindung atau proteksi, penghasil mucus (lendir) atau sekresi, tempat difusi atau absorpsi zat, serta melicinkan. Lokasi: dinding dalam rongga hidung, saluran trakea, bronki, dan lapisan sebelah dalam saluran rahim.
g.    Epitel silindris berlapis, fungsinya sebagai pelindung dan sekresi. Lokasi: terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, ureta, serta permukaan alat tubuh yang basah.
h.   Epitel silindris berlapis semu, fungsinya berhubungan dengan lokasi proteksi atau perlindungan, sekresi, dan gerakan zat yang melewati permukaan. Lokasi: terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran refroduksi jantan, dan saluran pernapasan.
i.     Epitel transisional, merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah seiring dengan berjalannya fungsinya. Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membran dasarnya tidak jelas. Lokasi: terdapat pada ureter, uretra, dan kandung kemih.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan epitel di bedakan sebagai berikut.
a.    Epitel Penutup
1.    Terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, dan melapisi rongga tubuh, misalnya dinding sebelah dalam dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah.
2.    Fungsinya melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya.
b.    Epitel Kelenjar
Berdasarkan tipenya, jaringan epitel kelenjar dapat dibedakan sebagai berikut.
1.    Kelenjar tubular, contoh: kelenjar Lieberkuhn pada dinding usus Vertebrata.
2.    Kelenjar tubular melingkar, contoh: kelenjar keringat.
3.    Kelenjar tubular majemuk, contoh: kelenjar ludah dan Brunner pada usus Mammalia.
4.    Kelenjar tubular bercabang, contoh: kelenjar fundus pada dinding lambung.
5.    Kelenjar alveolar sederhana, contoh: kelenjar mucus pada kulit katak.




3.    Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi system organ.
a.    Struktur Jaringan Ikat.
1.    Matriks, tersusun dari sebagai berikut.
a.    Serabut jaringan ikat teridiri dari serabut kolagen/serabut putih (daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi), serabut elastis/serabut kuning ( daya elastisitas tinggi), dan serabut retikuler (daya elastisitas rendah)
b.    Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
2.    Sel-sel jaringan ikat, diantaranya adalah fibroblast, makrofag, sel tiang (mast cell), sel lemak, dan sel-sel darah putih.

b.    Macam-macam jaringan ikat
1.    Jaringan Ikat Biasa
a.    Jaringan Ikat Longgar
1.    Cirri-ciri: susunan serat-seratnya longgar, matriks mengandung serabut kolagen dan elastin.
2.    Fungsi: member bentuk organ dalam; menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain.
3.    Letaknya dibawah kulit, sekitar [embuluh darah dan saraf, srta organ-organ tubuh. Contoh lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah jaringan lemak (jaringan adiposa).
b.    Jaringan ikat Padat
1.    Cirri-ciri: susunan serat-seratnya padat, matrisnya tersusun dari serabut kolagen yang padat, bersifat fleksibel tetapi tidak elastis.
2.    Fungsi: menghubungkan berbagai organ tubuh, member sokongan, dan melindungi organ tubuh.
3.    Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligament, dan tendon. Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligament adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang.
2.    Jaringan Ikat dengan Sipat Khusus
a.    Jaringan Tulang Rawan (Kartigalo)
Jaringan tulang rawan teridri dari sel-sel yang banyak mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim. Pada orng dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel tulang rawan (kondrosit). Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut.
1.    Kartigalo hialin: matriknya bening kebiruan, memiliki serabut kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman  halus dan rapat, contohnya pada ujung tulang keras, cakra efisipis, persendian, dan saluran pernapasan (dari hidung sampai dengan bronkus).
2.    Kartigalo fibrosa: matriksnya gelap dan keruh, mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur, contohnya pada ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis dan perlekatan ligament.
3.    Kartigalo elastis: matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan, mengandung serabut elastin dan serabut kolagen, contohnya epiglottis, daun telinga, pembuluh Eustachius, dan bronkiolus.
b.    Jaringan Tulang (Osteon)
Jaringan tulang tersusun dari matriks dan sel-sel tulang (osteosit). Matriks penyusun tulang terdiri dari kolagen dan garam mineral terutama zat kapur ( CaCO3). Sehingga bersifat lebih keras daripada tulang rawan. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Jaringan tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, pelindung organ-organ dalam, dan sebagai alat gerak.
Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1.    Jaringan tulang spons ( bunga karang), apabila susunan matriksya berongga, tidak terdapat system Havers, tetapi hanya tersusun dari trabekula.
2.    Jaringan tulang keras (kompak), apabila susunan matriksnya rapat, terdapat system Havers. System Havers merupakan unit penyusun tulang yang terdiri dari lamella-lemela yang tersusun melingkari suatu saluran, yang tengahnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah inilah yang menyuplai makanan pada sel-sel tulang.
c.    Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan ikat istimewa karena  sifat dan kondisi fisik darah berbeda dengan jaringan ikat lainnya yaitu berupa cairan. Fungsi jaringan darah adalah untuk pengangkutan O2 dan CO2, sari-sari makanan, hormone, sisa metabolism, dan alat pertahanan tubuh. Komponen utama jaringan darah adalah sebagai berikut.
1.    Plasma darah, merupakan bagian darah yang berisi air, zat makanan, hormone, dan sisa-sisa metabilosme.
2.    Sel-sel darah, terdiri dari sebagai berikut.
a.    Eritrosit (sel darah merah)
b.    Leukosit (sel darah putih), dibedakan menjadi sebagai berikut.
-          Granulosit (bergranula), teridri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.
-          Agranulosit (tak bergranula), terdiri dari limfosit dan monosit.
c.    Trombosit (keping darah)
d.    Jaringan Limpa atau Getah Bening
Limfa adalah cairan yang mengandung air, glukosa, lemak, dan garam. Asal jaringan limfa adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Sel-sel limfa berupa limfosit dan granulosit. Jaringan limfa menyebar keseluruh tubuh melalui pembuluh limfa. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan jaringan protein, lemak, garam mineral, dan zat-zat lain dan jaringan ke system peredaran darah.

4.    Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun oleh sel-sel otot yang memanjang dan mengandung seraut-serabur halus, disebut myofibril sehingga memungkinkan otot berkontraksi. Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut.
a.    Jaringan otot polos (visceral), cirri-ciri selnya berbentuk gelendong dengan satu inti sel di tengah-tengan; bekerja tidak dibawah kehendak (otot involunter) karena selnya dipersarafi oleh sistem saraf otonom; rekasi terhadap rangsangan lambat tetapi tidak mudah lelah; dan letaknya pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran darah, kandung kemih, serta organ reproduksi.
b.    Jaringan otot lurik (otot rangka), cirri-ciri: sel-sel berbentuk silinder panjang dan tidak bercabang; inti banyak di tepi, bergaris-garis; bekerja di bawah kehendak atau kesadaran sehingga disebut otot volunteer, reaksi terhadap rangsangan cepat, dan menimbulkan kelelahan; serta letaknya melekat pada rangka atau tendin otot lain.
c.    Jaringan otot jantung, cirri-ciri: sel-sel berbentuk silinder bercabang; inti sel satu atau dua di tengah; bekerja tidak di bawah kehendak (otot involunter) karena selnya dipersarafi oleh system saraf otonom; reaksi terhadap rangsangan cepat, teratur, dan tidak pernah lelah; serta letaknya hanya terdapat di jantung.
5.    Jaringan Saraf
Jaringan saraf berfungsi mengatur dan mengkoordinasi segalaaktivias tubuh. Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf atau neuron yang menyebar di seluruh tubuh. Neuron yang satu berhubungan dengan neuron yang lain berbentuk sinapsis. Neuron tersusun dari badan sel saraf, dendrite, dan akson
a.    Badan sel saraf berfungsi memelihara semua bagian sel saraf.
b.    Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c.    Akson berfungsi membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Pada akson terdapat bagian-bagian yaitu sel Schwann, neurolemma, selubung myelin, dan nodus Ranvier
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut.
a.    Neurob sensoris (neuron aferen), berfungsi menyampaikan rangsang dari reseptor kepada system saraf pusat.
b.    Neuron asosiasi (neuron intermediet), berfungsi menyampaikan rangsangan dari neuron sensoris ke neuron motoris
c.    Neuron motoris (neurin eferen), berfungsi menyampaikan rangsang dari system saraf pusat ke efektor.terhadap rangsangan cepat, dan menimbulkan kelelahan; serta letaknya melekat pada rangka atau tendin otot lain.
c.    Jaringan otot jantung, cirri-ciri: sel-sel berbentuk silinder bercabang; inti sel satu atau dua di tengah; bekerja tidak di bawah kehendak (otot involunter) karena selnya dipersarafi oleh system saraf otonom; reaksi terhadap rangsangan cepat, teratur, dan tidak pernah lelah; serta letaknya hanya terdapat di jantung.
5.    Jaringan Saraf
Jaringan saraf berfungsi mengatur dan mengkoordinasi segalaaktivias tubuh. Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf atau neuron yang menyebar di seluruh tubuh. Neuron yang satu berhubungan dengan neuron yang lain berbentuk sinapsis. Neuron tersusun dari badan sel saraf, dendrite, dan akson
a.    Badan sel saraf berfungsi memelihara semua bagian sel saraf.
b.    Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c.    Akson berfungsi membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Pada akson terdapat bagian-bagian yaitu sel Schwann, neurolemma, selubung myelin, dan nodus Ranvier
Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut.
a.    Neurob sensoris (neuron aferen), berfungsi menyampaikan rangsang dari reseptor kepada system saraf pusat.
b.    Neuron asosiasi (neuron intermediet), berfungsi menyampaikan rangsangan dari neuron sensoris ke neuron motoris

c.    Neuron motoris (neurin eferen), berfungsi menyampaikan rangsang dari system saraf pusat ke efektor.

Comments

Popular posts from this blog

STRUKTUR DAN FUNGSI TULANG

PASAL UUD 1945 YANG MENGATUR TENTANG WILAYAH NEGARA

Contoh Format Untuk Pencairan PIP Ke BANK